Di sebuah desa yang dikenal makmur dan damai hiduplah seorang nelayan beserta anak dan istrinya. Nelayan itu bernama Pak Kasim, istrinya bernama Bu Indah, dan anaknya bernama Nia. Keluarga itu hidup di tengah-tengah kemiskinan yang selama dua tahun ini mereka bawa bersama. Walau pun begitu mereka tetap hidup bahagia bersama, karena menurut mereka anaklah harta yang paling berharga di dunia ini. Ya, seperti yang dipikirkan Pak Kasim ia sangatlah menyayangi anaknya itu. Tapi tak ketinggalan, istrinya juga ia sayangi melebihi dirinya sendiri. Pada hari yang cerah ini keluarga Pak Kasim dan Bu Indah kekurangan bahan makanan, khususnya beras. Dengan sigap mereka pun mengambil jala untuk pergi menjaring ikan di sungai. berlarilah mereka dengan tenaga mereka masing-masing, tak ketinggalan pula Nia dengan pancing di tangannya. Sesampainya mereka di sungai langsung mereka masuk di perahu kecil. Karena Nia masih anak-anak maka ia disuruh untuk memancing di tepi sungai. Mereka
Comments
Post a Comment